Dari awal berdirinya Pyopp, tidak ada yang membuat kami lebih bahagia dibanding dengan mendapatkan review positif dari anak–anak yang memakai sepatu Pyopp. Bahkan ada beberapa dari mereka yang tidak mau memakai sepatu jika bukan sepatu Pyopp! Sampai ada orang tua yang bertanya kepada kami, “Apa sih rahasia dari sepatu Pyopp?”.
And this is the answer from us: it’s not our shoes but it’s their natural instinct!
Yes, rahasianya bukan dari sepatu yang kami buat, namun dari insting alami anak-anak yang secara natural menyukai perasaan bertelanjang kaki–baik ketika mereka merasakan tanah, rumput, ataupun pasir yang mereka pijak.*
Dan uniknya, semakin sering mereka bertelanjang kaki akan semakin kuat juga pertumbuhan kaki mereka**
Namun, apakah insting mereka ini selalu benar?
“Dari sudut pandang fungsional, sebenarnya sepatu tidak diperlukan.” jelas Mike O’Neill, seorang konsultan ahli penyakit kaki dan juru bicara Society of Chiropodists and Podiatrist. Menurutnya, ada lebih banyak kerugian dari memakai sepatu dibandingkan dengan tidak memakai sepatu.
Tracy Byrne, seorang podiatrist spesialis Podopaediatrics, juga menyatakan hal yang serupa. Kedua anaknya yang masih kecil pun ia biarkan untuk terus bertelanjang kaki–selama keadaan memungkinkan. Bryne percaya bahwa berjalan tanpa alas kaki membantu menguatkan otot dan ligamen kaki, memperkuat lengkungan, meningkatkan kesadaran tubuh terhadap lingkungan sekitar (proprioception), serta mendukung postur tubuh yang baik bagi si kecil.
Mengutip dari Bryne, ia berkata bahwa jika semakin banyak orang tua mengetahui tentang struktur kaki anak-anak, semakin kita dapat mencegah terjadinya kerusakan akibat alas kaki.
Apa saja kerusakan yang dapat ditimbulkan dari pemakaian sepatu?
Sebuah penelitian dari jurnal podiatri The Foot tahun 2007 menunjukkan bahwa perubahan struktural serta fungsional kaki dapat terjadi karena kaki harus menyesuaikan diri dengan bentuk dan sepatu yang menyempit, dibandingkan dengan membiarkan kaki berkembang secara natural.
Karena itu, semakin muda kaki semakin besar pula potensi kerusakannya***. Perlu diingat bahwa tidak seperti orang dewasa, kaki bayi terdiri dari tulang rawan yang baru akan mengeras menjadi 28 tulang saat dewasa kelak. Karenanya, pemilihan sepatu yang baik dan benar untuk pertumbuhan kaki mereka sangatlah penting.
This is what Pyopp is here for..
Dengan desain sepatu yang tipis, fleksibel, serta toe-box yang lebar, kami ingin anak-anak untuk dapat bergerak dengan bebas tanpa batasan apapun ketika memakai sepatu, seakan bertelanjang kaki!
Pyopp percaya bahwa anak-anak tahu apa yang tubuh mereka butuhkan. Anak-anak menggunakan seluruh tubuhnya sebagai alat untuk eksplorasi dan pemahaman dunia di sekitar mereka.
Jadi, mengapa kita tidak biarkan mereka mengikuti insting dan kebutuhan tubuhnya? Termasuk halnya kebutuhan kaki dan sepatu mereka.
Source:
*Sandler, M., & Lee, J. (2013). Barefoot Walking: Free Your Feet to Minimize Impact, Maximize Efficiency, and Discover the Pleasure of Getting in Touch with the Earth. Harmony.
**Wang, Y., Jiang, H., Yu, L., Gao, Z., Liu, W., Mei, Q., & Gu, Y. (2023, May). Understanding the Role of Children’s Footwear on Children’s Feet and Gait Development: A Systematic Scoping Review. In Healthcare (Vol. 11, No. 10, p. 1418). MDPI.
***The foot. The Foot | Vol 17, Issue 1, Pages 1-56 (March 2007) | ScienceDirect.com by Elsevier. (n.d.). https://www.sciencedirect.com/journal/the-foot/vol/17/issue/1
****Guardian News and Media. (2010, August 9). Why barefoot is best for children. The Guardian. https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2010/aug/09/barefoot-best-for-children