Kita mungkin sering mendengar,
"Ih, kok anaknya gak dipakein sepatu?"
"Hati-hati nanti anaknya cacingan loh"
"Lihat saja nanti ketusuk paku! Sok gak dipakein sepatu!"
Mirisnya, komentar itu dilontarkan oleh seseorang yang adalah ibu kepada ibu lainnya yang percaya dengan kebaikan bertelanjang kaki. Padahal, as a mother, we absolutely know what's best for our kids.
And these are the reason why being shoeless is good for our kids.
1. Sepatu menghambat pertumbuhan kaki anak
Based on study of Bone and Joint Journal tahun 1992, ditemukan jika TERNYATA pemakaian sepatu pada anak dapat merusak pertumbuhan lengkung kaki normal pada anak. Bahkan, ditemukan jika adanya hubungan positif antara flat feet pada anak dan pemakaian sepatu pada anak usia dini.
Tak hanya itu, pada tahun 2008, Bedah Kaki dan Pergelangan Kaki menyarankan agar anak dapat memakai sepatu olahraga yang fleksibel alias mengikuti bentuk kaki anak dan tidak menambahkan bantalan pada sepatu karena hal itu dapat menganggu gaya natural berjalan pada anak.
2. Penggunaan sepatu = merampas kebebasan mereka untuk berjalan dengan benar
Studi* menyatakan bahwa sepatu dapat mengubah gaya jalan anak.
Menurut Jessi Stensland, founder of FeetFreex bahkan mengatakan dengan tegas bahwa jika sejak anak-anak memakai sepatu, gaya berjalan mereka menjadi salah. Menurutnya, kaki dirancang untuk dapat bergerak dengan cara yang beragam dan kompleks.
Tapi, pemakaian sepatu pada anak usia dini sama halnya dengan merampas kesempatan mereka untuk berjalan dengan benar, dan hal itu berpotensi seumur hidup.
*Source: Wegener, et. al. Effect of Children's Shoes on Gait: A systematic Review and Meta-analysis. Journal of Foot and Ankle Research 4 (1): 3. DOI:10:1186/1757-1146-4-3. https://www.researchgate.net/publication/49764639_Effect_of_children's_shoes_on_gait_A_systematic_review_and_meta-analysis.
3. Sepatu dapat memicu dampak negatif jangka panjang
Pemakaian sepatu dapat memicu dampak negatif jangka panjang pada anak serta menganggu kemampuan kakinya untuk dapat melakukan tugasnya.
Misalnya, sepatu dengan arch support dan heel sneakers yang meninggi di bagian tumit, dapat mengubah postur tubuh yang natural dan memiliki kaitan dengan nyeri punggung bawah, karena hal ini dapat mempengaruhi sudut kemiringan pada panggul.
Lalu, baiknya sepatu seperti apa?
"Dari sisi fungsional, sepatu sebetulnya tidak dibutuhkan," menurut Mike O'Neill, seorang consultant podiatrist di Society of Chiropodists and Podiatrists.
Dr Tracy Bryne, seorang podiatrist spesialisasi di podopaediatrics, bahkan membiarkan kedua anaknya hampir selalu bertelanjang kaki kemana saja. Beliau percaya bahwa menggunakan sepatu pada usia yang masih sangat muda dapat menganggu perkembangan jalan dan otak.
Mike O'Neill lalu melanjutkan, "Faktanya, lebih banyak masalah yang ditimbulkan sepatu dibandingkan masalah ketika tidak memakai sepatu. Namun, jika harus jujur, apakah anda bisa melihat anak-anak berjalan di jalan dan taman dengan adanya kotoran, kotoran hewan, atau pecahan kaca?"
Menjawab ini, kita mungkin dapat menyimpulkan bahwa alas kaki terbaik, jika benar-benar dibutuhkan, haruslah menyerupai sebisanya bertelanjang kaki.
Kita semua pasti ingin memberikan anak-anak kita dasar yang kuat. And surprisingly, kita tidak memerlukan sesuatu yang mewah atau rumit untuk melakukannya.
Untuk menciptakan fondasi fisik yang kuat semudah membiarkan mereka untuk bertelanjang kaki dan bergerak bebas.