Lentur, tipis, toe-box yang lebar dan tidak empuk, ini adalah fitur-fitur utama yang harus ada dalam sepatu Pyopp. Namun, memangnya ada apa dengan sepatu yang tidak empuk? Dan mengapa fitur ini harus ada di sepatu barefoot?
Hear us out, Pyopple!
Sejumlah peneliti* melakukan percobaan terhadap 3 kelompok dewasa dalam rentang usia 18-45 tahun. Dalam penelitiannya, para peserta dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok yang tidak memakai sepatu (bertelanjang kaki), kelompok yang memakai sol tipis (ketebalan 5mm) dan kelompok yang memakai sepatu dengan sol tebal (10mm).
Ketiga kelompok ini diharuskan untuk berjalan di atas treadmill yang akan diberi perubahan secara mendadak (misal: treadmill tiba-tiba diberhentikan/dipercepat). Reaksi dari tubuh mereka ketika treadmill diberi perubahan secara mendadak kemudian direkam oleh tim peneliti.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa sol yang tebal dapat mempengaruhi postur tubuh serta membuat tubuh menjadi lebih tidak stabil**.
Mengapa? Karena memakai sepatu dengan sol yang tebal dapat mengurangi respon otak dan sistem saraf pusat yang mengenali ‘perubahan atau gangguan’ pada postur normal tubuh. Sehingga, resiko yang diberikan ke kaki pun akan menjadi lebih lambat yang kemudian meningkatkan resiko terjatuh**.
Karena itu, latihan body awareness dan proprioception dari usia kanak-kanak sangat penting dilakukan demi fondasi kuat di masa depan nanti.
Hal lain yang biasa terjadi ketika kita memakai sepatu dengan sol tebal dan empuk adalah pembatasan ruang bergerak pada kaki dalam sepatu. Hal ini terjadi karena sol yang empuk biasanya dilengkapi dengan bantalan lengkungan kaki (arch support) yang dapat membatasi gerakan kaki. Ketika kaki ‘terperangkap’, ototnya pun menjadi tidak leluasa untuk bergerak.
Penting untuk dipahami bahwa otot yang tidak bergerak sama dengan otot yang tidak bekerja. Dan otot kaki yang tidak bekerja membuat otot kaki semakin tidak terlatih sehingga meningkatkan resiko cedera.
Semakin sering otot kaki bekerja, semakin aktif ia terlatih dan otot kaki pun akan menjadi semakin kuat.
Studi*** juga menunjukkan bahwa pemakaian alas kaki barefoot selama 6 bulan dapat membantu mengembalikan kekuatan kaki, keseimbangan tubuh serta membantu mengurangi resiko flat feet.
Karenanya, Pyopp hadir sebagai jawaban untuk kaki-kaki si kecil yang sehat. Tanpa support dan tambahan apapun, kami berharap kaki si kecil dapat bertumbuh dengan kuat dan natural, seperti yang seharusnya.
Source:
*Ahn, J. (n.d.). Effects of sole thickness on recovery from an unexpected slip during standing https://scholarworks.gsu.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1013&context=kin_health_theses
**Robbins, S., Gouw, G.J., McClaran, J., 1992. Shoe Sole Thickness and Hardness Influence Balance in Older Men. Journal of the American Geriatrics Society 40, 1089-1094.
***Curtis, R., Willems, C., Paoletti, P., & D’Août, K. (2021). Daily activity in minimal footwear increases foot strength. Scientific Reports, 11(1), 18648.
****Rao UB, Joseph B. The influence of footwear on the prevalence of flat foot. A survey of 2300 children. The Journal of bone and joint surgery. British volume. 1992 Jul;74(4):525-7.